Kamis, 31 Maret 2011

bab ii


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi
Menurut Freud dalam Arndt ( 1974 – 1978 ), kecemasan suatu perasaaan yang tidak menyenangkan yang diikuti oleh reaksi fisiologis tertentu seperti perubahan pernapasan dan detak jantung..
Menurut  Lazarus  (1976), kecemasan  ialah  suatu  kondisi  psikologis  yang mengancam  keberadaan  diri  individu,  dimana  hal  yang menyebabkan  ancaman  itu bersifat  tidak  jelas  sehingga  individu  merasa  tidak  tidak  tahu,  bingung,  dan  takut untuk dapat menghadapi masa yang akan datang.
Menurut Maramis (1980), kecemasan  adalah  suatu  ketegangan,  rasa  tidak  aman,  kekhawatiran,  yang  timbul karena  dirasakan  akan mengalami  kejadian  yang  tidak menyenangkan.
Menurut Stuart dan Sundeen ( 1995 ), kecemasan merupakan reaksi emosional terhadap penilaian individu yang subyektif, dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui penyebabnya secara klinis.
Menurut Alkinson tahun ( 1999 ), kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan yang ditadai dengan istilah – istilah seperti kekhawatiran, kepribadian dan rasa takut yang di alami dalam tingkat yang berbeda – beda.
B.     Tingkat Kecemasan
1.      Cemas Ringan
Kecemasan yang berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari – hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya mengenai apa yang di alaminya. ( Townsend 1996)
Menurut Stuart dan Sundeen ( 1998 ), seseorang yang mengalami kecemasan ringan, dapat dijumpai hal – hal sebagai berikut :
a)      Persepsi dan perhatian meningkat
b)      Mampu mengatasi situasi masalah
c)      Dapat mengutarakan pengalaman masa lalu, saat ini,  dan masa yang akan datang, menggunakan belajar, dapat menpalidasi secara konseptual.
d)     Ingin tahu, mengulang pertanyaan
e)      Kecenderungan tidur.
2.      Cemas Sedang
Menurut Stuart dan Sundeen ( 1998 ), Seseorang dengan kecemasan sedang biasanya menunjukkan ke adaan seperti di bawah ini :
a)      Persepsi agak menyempit, secara selektif tidak perhatian tetapi dapat mengarah perhatian
b)      Sedikit lebih sulit untuk konsentrasi
c)      Membandingkat pengalaman saat ini dengan masa lalu
d)     Dapat gagal untuk mengenali apa yang sedang terjadi pada situasi, akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dan menganalisa
e)      Perubahan suara atau ketinggian suara.
f)       Peningkatan frekuensi pernafasan dan jantung
g)      Tremor atau gemetar
3.      Cemas Berat
Kecemasan dalam tingkatan ini sangat mengurangi lahan persepsi . seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak berfikir tentang hal yang lain. Semua hal yang dilakukan ini untuk mengantisipasi dan mengurangi ketegangan. ( Townsend 1996)
Menurut Stuart dan Sundeen ( 1998 ), Seseorang dengan kecemasan berat dapat di jumpai hal – hal  di bawah ini :
a)      Persepsi sangat berkurang atau berfokus pada hal – hal detail tidak dapat berkonsentrasi lebih
b)      Belajar sangat terganggu, sangat mudah mengalihkan perhatian, tidak mampu berkonsentrasi
c)      Memandang pengalaman saat ini dengan masa lalu
d)     Berfungsi secara buruk, komunikasi sulit dipahami
e)      Hiperventilasi, takikardi, sakit kepala, pusing dan mual.
Menurut Bucklew 1980:28 membagi kecemasan pada wanita dalam dua tingkatan dimana tingkatan itu sebagai berikut :
a)      Tingkat Psikologis
Kecemasan yang berwujud sebagai gejala – gejala kejiwaan seperti tegang, bingun, khawatir, dan perasaan tidak menentu.
b)     Tingkat Fisiologis
Kecemasan yang sudah mempengaruhi atau terwujud pada gejala – gejala fisil, terutama pada fungsi saraf, misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar – debar, gemetar dan sebagainya.

C.    Factor yang mempengaruhi kecemasan
1.      Tingkat pengetahuan dan pendidikan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah melakukan pengindraan terhadap sesuatu objek. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. ( Maulana, 2009 dalam Notoatmodjo, 2003, hal 127 )
Pasangan suami istri yang berpendidikan tinggi dan mengikuti kelas antenatal serta banyak membanya buku mengenai kelahiran secara mandiri, mereka akan lebih tenang dan siap menghadapi proses persalinan.
2.      Lingkungan
Lingkungan yang nyaman akan membuat ibu lebih tenang dalam melahirkan, ruangan persalinan yang lebih ideal dibuat seperti suasana di rumah atau sering disebut ruangan persalinan alternative, peralatan steril segera di sediakan ketika akan segera menjadi, petugas kesehatan selalu berjaga memberikan informasi kemajuan persalinan. ( Hamiton, 1995 )
3.      Umur
Pada primipara dengan usia dibawah 20 tahun kesiapan mental masih sangat kurang, sehingga dalam menghadapi kelahiran belum siap. Primipara dengan usia di atas 35 tahun meskipun secara fisik resiko terjadi komplikasi besar, tetapi secara mental mereka lebih siap, penundaan kehamilan ini biasanya disebabkan factor karir.

D.    Penyebab
1.      Kehadiran orang terdekat
Kehadiran orang terdekat adalah keberadaan suami atau anggota keluarga lain yang dapat berperan dalam proses persalinan untuk memberikan semangat dan sentuhan atau melatih pernafasan sehingga mempengaruhi rasa cemas pada ibu bersalin dan merasakan lebih tentram. ( Hellen, 2001 )
Kemajuan persalinan dapat difasilitasi apabila wanita merasa nyaman, dihormati terhadap keamanannya oleh pasangannya berperan penting atas perasaan tersebut sehingga memicu kelancaran persalinan ( Simkin,P, 2005 hlm. 13 )
Kehadiran suami dalam memberikan dukungan kepada istri dan membantu proses  persalinan, banyak mendatangkan kebaikan bagi proses persalinan. Kehadiran suami di samping istri membuat istri merasa nyaman, lebih tenang dan siap menghadapi proses persalinan ( Musbikin, 2007, hlm 262 )
2.      Kehamilan
Kehamilan adalah kondisi memiliki embrio berkembang atau janin dalam tubuh sebagai hasil dari persatuan ovum dan spermatozoon (konsepsi). Kehamilan dapat terjadi kapan saja setelah perempuan mulai menstruasi (menarche) sampai  mencapai menopause. Namun, kehamilan paling banyak terjadi pada wanita usia 15 sampai 40 tahun. Kehamilan sebelum usia 15 dan setelah usia 35 tahun memiliki peningkatan risiko komplikasi.
Masa kehamilan dimulai dari masa konsepsi sampai lahirnya janin. Hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan )tri wulan pertama di hitung dari konsepsi sampai 3 bulan, tri wulan dari bulan ke empat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan tujuh sampai Sembilan bulan ( Manuaba, IBG, 1999 ).
Indikasi pertama kehamilan biasanya adalah periode menstruasi tidak terjawab. Tes laboratorium atau tes kehamilan di rumah sakit untuk memeriksa human chorionic gonadotropin (hCG) dalam serum wanita atau urin, hCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta. Setelah konfirmasi kehamilan, dokter, dengan informasi dari ibu, dapat menentukan tanggal perkiraan lahir. Panjang kehamilan rata-rata 270 hari dari pembuahan tetapi biasanya dihitung dari hari pertama menstruasi sebelum konsepsi (sekitar 284 hari). Dengan demikian, usia kehamilan janin adalah dua minggu kurang dari jumlah minggu seorang wanita dianggap hamil.
3.      Persalinan
Menurut Wijoyososastro dan Hudono ( 1991 ), persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang terdapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Selanjutnya proses persalinan tersebut membawa dampak atau reaksi pada ibu yang kan melahirkan berdasarkan fase – fase persalinan yang akan di lalui.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang dapat hidup di dunia rahim melalui jalan rahim ( Muchtar, 1998 )
Pada primipara akan merasakan sakit pada permulaan karena akibat kontraksi yang akan menimbulkan banyak pertanyaan apakah ini sudah waktunya melahirkan dan apakah bayinya tidak apa – apa karena lkendir dan darah yang banyak keluar dari vaginanya.





a)      Fase Persalinan
Fase persalinan terbagi menjadi 4 kala,yaitu :
1)      Kala I
Kala ini merupakan suatu kondisi dimulainya kontraksi rahim sampai dengan pembukaan lengkap. Fase ini terbagi atas tiga fase yaitu fase laten, fase aktif, dan fase transisi.
2)      Kala II
Tahap ini ditandai dengan nyeri yang semakin hebat dan darah bercampur lender yang semakin banyak. Perasaan ibu sangat ingin mengejan ditandai juga dengan pembukaan servik yang lengkap. Ibu mengharapkan bayinya akan lahir segera dan ketidaknyamanan akan persalinan akan berakhir. Pada saat ini perasaan rasa ingin mendorong meningkat, ini di akibat oleh penurunan kepala yang menekan rectum dan peningkatan tekanan intra abdominal sehingga memperkuat kontraksi yang membantu pengeluaran janin.
3)      Kala III
Dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Kala ini merupakan waktu yang kritis untuk mencegah pendarahan post partum sebab ketika plasenta lahir dan segera setelah itu plasenta terlepas tetapi tidak keluar,maka pendarahan terjadi dibelakang plasenta sehingga uterus tidak dapat  sepenuhnya berkontraksi karena plasenta masih didalam manajemen aktif. ( Saefudin, 2001 ).
4)      Kala IV
Dalam kala ini merupakan kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi lahir dan lahir untuk mengamati keadaa ibu terutama terhadap bahaya post partum. Kala ini di awali dengan keluarnya plasenta dan berkahir ketika uterus tidak relaksasi lagi, yaitu bahaya pendarahan post partum telah lewat. ( Indriat, 2007 dalam Mochtar, 1998 ).

E.     Kerangka Teori
-          Kehadiran Orang Terdekat
-          Kehamilan
-          Persalinan
Variable Bebas


 

Tingkat kecemasan ibu  menghadapi persalinan primipara
Variabel Terikat

2 komentar:

  1. SEGA TINY SECTOR FOR SALE! - iTanium-Arts
    With gaggia titanium the SEGA TINY SECTOR ridge wallet titanium for the SEGA micro touch titanium trimmer TRIO, the SEGA TRIO is a unique handheld gaming experience. With the SEGA TRIO, the SEGA TRIO is a unique handheld gaming experience. With ceramic vs titanium flat iron the SEGA TRIO, the SEGA TRIO is a titanium 3d printing unique

    BalasHapus