Kamis, 31 Maret 2011

bab 1 skripsi


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI negara- negara ASEAN lainnya. Berbagai faktor yang terkait dengan resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan cara pencegahannya tidak diketahui, jumlah kematian ibu dan bayi masih tetap tinggi diperkirakan terjadi 5 juta persalinan setiap tahunnya. Dua puluh ribu diantaranya berakhir dengan kematian akibat sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan (Abadi, 2009). Penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan ibu menjadi prioritas utama dalam pembangunan, bidang kesehatan di Indonesia. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan dapat terwujud dalam bentuk safe motherhood atau disebut juga penyelamat ibu dan bayi (Sarwono, 2002). Dalam rangka menurunkan AKI di Indonesia, pada tahun 2000 pemerintah merancangkan Making Pregnensi Safer (MPS) yang merupakan strategi sektor kesehatan secara terfokus pada pendekatan dan perencanaan yang sistematis dan terpadu. Salah satu strategi MPS adalah mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga. Output yang diharapkan dari strategi tersebut adalah menetapkan keterlibatan suami dalam mempromosikan kesehatan ibu dan meningkatkan peran aktif keluarga dalam kehamilan dan persalinan (Depkes RI, 2001).

            Salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah kurangnya peran keluarga, khususnya suami dalam proses persalinan. Padahal keberadaan suami sangat berperan untuk membantu menenangkan kondisi fisik maupun psikis istri saat melahirkan. Peran suami sangat diperlukan selama proses persalinan. Seorang suami sebaiknya mendampingi istri tidak hanya pada saat istri sedang hamil melainkan juga pada saat menjelang persalinan. (Lestiningsih, S. 2009).

Kondisi menjelang persalinan merupakan saat-saat paling menegangkan dan melelahkan bagi seorang ibu. Dalam situasi demikian, keberadaan suami di sisi sang istri sangat membantu perasaan ibu menjadi lebih terkontrol. Banyak hasil penelitian menyebutkan jika ibu diperhatikan dan diberi dukungan serta didampingi oleh suami selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan yang akan mereka terima ibu akan mendapatkan rasa aman serta dapat mengurangi rasa nyeri dan persalinan berlangsung lebih cepat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa calon ibu yang persalinannya didampingi oleh suami lebih jarang mengalami depresi pasca persalinan dibandingkan yang tidak didampingi.
(Depkes RI 2002).

            Taylor (1995) mengatakan bahwa kecemasan ialah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain) dan gejala-gejala psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat berkonsentrasi, dan sebagainya). Kecemasan dibedakan dengan ketakutan, karena ketakutan merupakan respon terhadap hal-hal yang bersifat riil atau nyata sedangkan kecemasan merupakan respon terhadap hal-hal yang belum pasti atau tidak riil (Priest, 2009).

            Di Indonesia, tidak semua RS mengizinkan suami atau anggota keluarga lainnya menemani ibu diruang bersalin. Hampir seluruh persalinan berlangsung tanpa didampingi oleh suami. Penelitian lain terhadap 200 ibu melahirkan di RS yang berada di 5 kota besar di Indonesia, diperoleh fakta sekitar 86,2% menyatakan perasaan senang dan bahagia karena selama proses persalinan didampingi oleh suami dan sisanya merasa senang didampingi oleh keluarga khususnya ibu kandung. Namun saat ini partisipasi suami masih sangat rendah, masih banyak suami belum tahu bahwa pentingnya peran suami dalam proses persalinan, terdapat 68% persalinan di Indonesia tidak didampingi oleh suami selama proses persalinan (Cholil,2002).

            Berdasarkan dari catatan medik di ruang bersalin RS Cut Nyak Dien Kabupaten Aceh Barat, jumlah pasien melahirkan dari bulan Januari sampai Desember 2008, sebanyak 534 orang persalinan normal, sekitar 10% didampingi oleh keluarga dan 5 % didampingi suami dan 85% tidak didampingi oleh suami.

Dalam proses kelahiran, suami dapat ikut berperan membantu agar ibu dapat menjalani proses persalinan dengan lancar. Peran yang dapat suami lakukan dalam proses persalihan antara lain mengatur posisi ibu, memberikan nutrisi dan cairan, mengalihkan perhatian ibu dari rasa nyeri selama proses persalinan, mengukur waktu kontraksi, mengusap-usap punggung ibu, menjadi titik fokus, bernapas bersama ibu saat kontraksi, menginformasikan kemajuan persalinan, memberikan dorongan spiritual, memberi dukungan moral, menghibur dan memberi dorongan semangat (Lucianawaty, 2009).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang” hubungan antara keberadaan pendamping dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan nifas primivarat ( persalinan pertama kali ) ”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumasam masalahnya adalah “ hubungan antara pendamping dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan paska primivarat “.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan anatara keberadaan pendamping dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan.
2.      Tujuan Khusus
a)      Mengetahui tingkat kecemasan berhubungan dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan nifas primivarat.
b)      Diketahuinya hungungan antara keberadaan pendamping dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan nifas primivarat.





D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Menambah referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang hubungan anatara pendamping dengan kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan nifas primivarat.
2.      Manfaat Praktis
a)      Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan masyarakat betapa pentingnya mendampingi istri dalam menghadapi persalinan sehingga mengurangi resiko kematian ibu dan anak.

b)     Bagi Instansi
Sebagai masukan dan meningkatkan informasi ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang dalam mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar